I. Menghapus/meniadakan 5 agregat dan 8 bentuk kesadaran untuk menunjukkan/membuka ketidak realitasan dari Ego/Aku.
*Menyelidiki "pikiran/akal budi semu", untuk meniadakan/menghapus dua agregat pertama dan lima bentuk kesadaran yang pertama (dari 8 jenis kesadaran).
*Dalam bahasa Inggris-nya berjudul :"Probing into the false mind to wipe out the first two aggregates and first five consciousnesse"
Sang Buddha berkata pada Ananda: Kamu dan aku adalah kerabat dekat. Beritahukanlah kepadaku, apa yang kau lihat pada saat itu, ketika kau membulatkan tekad untuk meninggalkan semua keduniawian dan mengikut aku?
Ananda menjawab : Aku melihat 32 karakter sempurna dari tubuh Sang Buddha yang berpendar seperti kristal yang berkilauan. Aku berpikir bahwa semua ini tidak mungkin dihasilkan dari keinginan dan nafsu, karena keinginan duniawi menghasilkan ketidak murnian dan kekotoran, seperti nanah dan darah yang tidak mungkin bisa menghasilkan tubuh yang bercahaya. Didasari oleh kekaguman itu, aku pun mencukur kepala dan mengikuti Buddha.
Buddha berkata: Ananda dan sekalian kamu semua tentu tahu bahwa samatha adalah perenungan (meditasi) akan kehampaan dari segala sesuatu. Samapatti adalah perenungan akan semua yang tidak nyata, tidak kekal dan sementara. Sementara dhyana adalah perenungan untuk mencapai pemahaman yang menyatukan/melampaui kedua pemahaman tersebut.
Bahwa segala makhluk hidup, sejak dari awal mulanya, terjebak dalam siklus kelahiran dan kematian yang terus menerus, dikarenakan mereka tidak tahu/mengenal "Pikiran Sejati" yang kekal/permanen, yang menurut subtansinya/nature-nya/sifat alami-nya adalah murni dan terang.
Mereka terus bergantung pada pemikiran yang salah, yang bukan realita/kenyataan yang benar, sehingga dengannya roda samsara pun berputar.
Sekarang jika kau berkehendak untuk mempelajari Kebenaran dan memahami/menghayati sifat alami yang bercahaya/terang ini, jawablah pertanyaanku dengan terus terang.
Semua Buddha dari segala penjuru, mengikuti jalan yang sama untuk menghindari siklus hidup dan mati oleh karena lurus dan terbukanya pemikiran mereka, baik dalam perkataan maupun pemikiran mereka lurus dan tidak ada kebengkokan di dalamnya.
Ananda, ketika kau mulai megembangkan pemikiranmu karena melihat 32 karakter yang sempurna itu, katakan padaku apa yang kamu lihat dan kamu kagumi darinya.
Ananda menjawab : Yang terhormat, kekagumanku datang dari penggunaan akal budi. Mataku melihat dan akalku mengaguminya, sehingga dia bertekad untuk melepaskan diri dari siklus lahir dan mati.
Sang Buddha kembali bertanya: Seperti yang baru saja kamu katakan, kekaguman itu muncul dari akal dan mata, tetapi jika kamu tidak tahu di mana sesungguhnya akalmu berada dan di mana matamu berada, maka kamu tidak akan pernah berhasil menghancurkan khayalan/ilusi (yang memerangkapmu dan menemukan kebenaran).
Sebagai contoh, ketika sebuah negeri diserang oleh kumpulan bandit, sebelum sang raja mengirimkan tentaranya untuk menghancurkan mereka, terlebih dahulu dia harus tahu di mana mereka berada. Ilusi/khayal yang mengakibatkan kejatuhan dirimu, berasal dari cacad pada akal dan matamu. (*jadi untuk menghancurkan khayalan itu) Sekarang katakan padaku, di manakah akalmu dan dimanakah matamu berada.
Lanjut (part-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar